BAB 1. SIAPA KAH AKU?

0 komentar

 Memiliki

The Help

0 komentar
Sudah nonton film ini? saya baru aja nonton.. Luar biasa.

Kita sering tidak menyadari orang-orang yang menolong kita. Pembantu mungkin. tapi saya tidak punya pembantu. wajar jaa.. baik di Bengkulu maupun di kost ga ada. tapi mungkin yaaa siapalah yang menjadi 'the help'.

Berpikir mengenai penting-tidak pentingnya peranan orang dalam cerita hidup kita, mungkin tidak menyadari bahwa setiap orang punya cerita -life story- sendiri-sendiri. Dan kita terkadang tidak memperhatikan itu. hanya terpaku pada komunitas sendiri. belum lagi berbicara mengenai golongan dan rasis mungkin. Sungguh melanggar HAM apabila masih terjadi di jaman sekarang masalah kekerasan antar golongan.

Tapi di film itu digambarkan bahwa jelas ada pada masa itu klasifikasi ras. Sungguh Ironis. beberapa orang menganggap kasta mereka lebih tinggi dari golongan yang lain. Tapi itu dulu, di Amerika pula. Coba kita lihat di kehidupan sehari-hari. Beberapa kali muncul istilah dari temen "eh yang cina itu". Emang kenapa dengan Cina? salah?

mungkin niat temen saya gak jelek, tetapi ada rasa mengganjal dalam hati saya. seperti rasa gak suka. walaupun yang diomongin bukan saya. tetapi seolah-olah terjadi batasan. Ada tembok, dinding yang memisahkan satu dan yang lain.

Sekali lagi saya tekankan mungkin maksud dari temen saya itu, ataupun jika ada masalah serupa yang sobat alamin juga, bukan berniat jahat ataupun rasis hanya sebagai identitas maupun sebagai jokes-jokes ringan tentunya tanpa menyinggung yang bersangkutan. Tetapi kita ini satu men!!! Indonesia. Kita sama men!!! manusia.

Tidak ada yang superior maupun inferior. Baik sekalipun itu terjadi perbedaan kuantitas jumlah golongan. Minoritas maupun mayoritas. bukan berarti dapat saling menindas.

Dalam film itu juga ada provokator 'Ms. Hilly'. Seringkali juga ada seperti itu dalam hidup kita. kita takut menerima yang benar karena takut keluar dari komunitas. Mungkin ini sulit bagi kita jika suatu saat hal ujian ini muncul dalam hidup kita. Tapi apapun kebenaran itu perlu dibela dan harus dibela. Sekalipun kita memang harus dijauhi oleh komunitas dimana kita sudah PW.

Tapi secara tidak langsung malah sikap takut bertindaklah yang semakin membuat kita terjatuh. Move on.

Sedangkan jika kita yang berada dalam kesusahan. yakinlah pasti ada helper yang telah disediakan buat kita. siapapun itu mungkin tidak kita sadari. kita tidak hidup individualis. Bisa aja itu orang tua kita, adek, kakak, temen main futsal, tukang parkir sekalian, atau mungkin intstruktur fitness. Siapa saja bisa jadi penolong dari masalah-masalah kita.

sebenarnya sederhana untuk mengatasi masalah kita. hanya lakukan. tapi apa yang dilakukan, dan pertimbangan-pertimbangannya lah yang membuat kita tetap stagnan. Kita butuh penolong. HELPER. Jika tidak ada juga.... Ingat masih ada Tuhan. karena saya yakin kita orang yang bertuhan. siapaun yang membaca artikel ini.

dan yang terakhir yang ingin saya sampaikan yaitu mengasihi musuh itu sulit. tapi bisa. kenapa mesti dikasihi? agar bisa bersatu. Kita pasti ingin kedamaian. jadi mari kita pelihara kedamaian itu.

Individualis

0 komentar
Terkadang muncul pikiran untuk melihat sekeliling kita -saya khususnya-. Entah apa yang saya pikirkan mungkin agak aneh dihadapan orang lain. banyak orang berkoar-koar anti amerika. menganggap kalo semua tentang amerika adalah hal yang buruk. Banyaknya sih aku liat di internet. komen-komen, posting-posting, status-status. 

Mereka menganggap kalo budaya orang Amerika itu jelek dan gak bisa masuk dan canpur dengan budaya kita. Tapi coba kita lihat, apakah budaya kita juga pasti-mutlak benar? Mungkin saya tidak akan mengangkat tentang budaya masa lalu tapi masa kini. Sekarang. 

Orang tua mengajarkan jangan cepat dekat dengan orang yang kita gak kenal. Pasti tujuannya baik. tapi, coba kita telusuri, kenapa bisa sampai muncul nasehat seperti itu? ada banyak hal yang mendasari. Pada umumnya orang yang belum kita kenal rentan melakukan kejahatan. itu pikiran kita. bukankah ini sudah muncul benih-benih individualis?

bagaimana jika kita tinggal di suatu tempat yang benar-benar baru dan gak ada satu pun yang bisa kita andalkan karena tidak ada yang kita kenal? Sebenarnya hal ini sama dengan yang saya alamin ketika sudah memutuskan untuk merantau jauh dari orang tua. Karena mau bagaimana pun orang tua yang paling saya percaya. termasuk adek saya. 

jika demikian, harus memulai dengan mencoba mengenal pribadi-pribadi yang belum kita kenal. ditempat yang baru dengan suasana baru dan teman hidup yang baru. Rasa curiga selalu saya depankan dengan semua orang. mungkin agak frontal, radikal, amazing.. hahaha. tapi itulah saya. 

ada baik-ada buruknya. Mungkin orang amerika lebih mengedepankan individualis karena tidak ingin mencampuri urusan orang lain. karena hidupnya sendiri aja susah. yaa jalan sendiri-sendiri aja. lagipula juga mencegah kejahaan dari orang yang baru dikenal. atau orang yang baru dikenal itu malah membuat atau menjerumuskan dia ke masalah yang baru. Wajar aja sih menurut saya.

Coba kita lihat dari sudut pandang yang lain, apa itu? jujur. saya orang nya cepet bosenan. bukan berarti dengan segala hal.. hahaha. bosen pacar, bosen barang, bosen teman, dsb.. bukan gituu. tapi bosen suasana. Pengennya melihat sesuatu yang baru. bukan rutinitas yang begitu-begitu-begitu.. seperti dejavu.

Tiap orang punya cerita yang berbeda-beda mungkin ada yang klop dengan dengan dan mungkin tidak. saya  mencoba menerima hal yang baru itu. baru tahap mencoba loh. karena doktrin rasa curiga ini masih gak bisa dihilangin dan saya belum rela ngilanginnya. kembali karena lagi ke akibat-akibat buruknya. 

Kita ga bisa hidup sendiri. benar. tapi dengan mengenal banyak hal kita makin tahu. termasuk pribadi masing-masing dan cerita-cerita hidupnya. kelemahan saya yang sering muncul sekarang. kurang peka terhadap sekeliling. kurang sosialis. dengan teman kos, dengan teman yang kurang deket, dengan orang yang ditemui di jalan, dengan orang yang kena kecelakaan, dengan tetanggga, lingkungan rt. Gak tau gimana caranya biar hidup yang pas. tapi disyukurin aja hidup ini. semoga ada pribadi yang bisa melengkapi kekurangan ini. -secara saya masih jomblo- hahaha. tapi bukan hanya temen kok yang bisa mengubah ini semua. bisa aja sahabat maupun orang yang baru aja dikenal sekalipun. Semoga aku, kita bisa memulai untuk membuka diri karena tidak semua hal baru itu jelek.
0 komentar
Semua yang saya tulis disini mungkin lebih mirip sebagai status facebook. Tapi, apa yang saya pikirkan belum tentu sama atau sependapat dengan yang sobat pikirin juga. Ini demokrasi man! 
Bahasanya santai aja yaa..


mungkin cukup disitu perkenalan dengan blog ini. mungkin jarang aku tulis juga karena sibuk kuliah. ya berbagi aja ama sobat semua.